Inilah mengapa lady gaga di protes

PROTES LADY GAGA TERHADAP TUHAN - Bila “kebebasan tanpa keterikatan” telah menjadi falsafah bahkan ideologi sekumpulan orang, maka akhirnya mereka akan mempeturutkan hawa nafsu sebagai ilah-nya. Dengan dalih freedom of speech (kebebasan berpendapat) dan freedom of expression (kebebasan mengungkapkan perasaan hati alias memenuhi hawa nafsu) mereka tidak merasa bersalah sama sekali untuk mempersekutukan Allah dengan hawa nafsunya. Bahkan hawa nafsunya lebih dia agungkan daripada Allah سبحانه و تعالى ...! Coba simak lirik yang dilantunkan oleh LG tersebut. Salah satu lagu paling populernya adalah yang berjudul Born This Way (Terlahir Seperti Ini). Coba perhatikan nuansa falsafah setan yang dipromosikannya. Di sini kita kutip sebagian saja dari lirik lagu tersebut:

Rejoice and love yourself today
'Cause baby, you were born this way
No matter gay, straight or bi
Lesbian, transgendered life
I'm on the right track, baby
I was born to survive

Artinya:

Bersukacitalah dan cintailah dirimu sendiri pada hari ini
Karena Anda terlahir seperti ini, sayang
Tidak peduli gay, lurus atau bisex
Lesbian atau kehidupan transgender
Aku di jalur yang benar, sayang
Aku terlahir untuk bertahan hidup

Dia menggiring fans-nya untuk menuduh Allah sebagai penyebab dirinya menjadi seperti itu. Apakah menjadi seorang gay, bisex, lesbi ataupun transgender. Itu bukan masalah, karena memang terlahir seperti itu. Bahkan ia yakin bahwa penyimpangan sexualnya itu merupakan “karunia” dari Tuhan. Na’udzubillahi min dzaalika

Padahal seorang mukmin yakin bahwa Allah سبحانه و تعالى menciptakan setiap manusia terlahir dalam keadaan fitrah (suci, murni, tanpa dosa). Tidak mungkin Allah melahirkan manusia dengan bawaan sejak lahir untuk menjadi pendosa seperti seorang gay atau lesbian. Ini namanya bersangka-buruk kepada Allah سبحانه و تعالى ...! Ini merupakan sebuah tuduhan keji kagak bener bahkan keji terhadap Allah سبحانه و تعالى ...!Nabi Muhammad صلى الله عليه و سلم bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah.” (HR Bukhari)

Falsafah setan mengajarkan kebebasan mutlak. Bohong dah bila mereka mengatakan hidupnya tanpa keterikatan kepada apapun, Justeru para pengikut setan membangun keterikatan kepada hawa nafsunya. Hawa nafsunya yang telah ia relakan untuk dikuasai dan disetir oleh kemauan setan terkutuk.

وَمَنْ يَكُنِ الشَّيْطَانُ لَهُ قَرِينًا فَسَاءَ قَرِينًا

“Barang siapa yang mengambil setan itu menjadi temannya, maka setan itu adalah teman yang seburuk-buruknya.” (QS An-Nisa 38)

Sungguh fenomena ini sangat menyedihkan. Sebagai negara mayoritas Islam, akidah umat telah jauh terperosok. Lady Gaga dibela, sedangkan ulama dihina. Inilah dampak dari sebuah bangunan Negara yang tidak dipimpin oleh hukum Allah dan membiarkan kerusakan lambat laun menggerogoti sendi akidah masyarakatnya dengan menjadikan hukum buatan manusia sebagai pilarnya.

Sejatinya beberapa klip Video Gaga juga tidak lepas dari promosi untuk menyambut kemuncullan puncak fitnah dajjal, bisa dilihat fotonya yang banyak gaya mata satu. Hal ini dapat terlihat bahwa dimanapun Konser Lady Gaga berlangsung, mereka selalu didampingi beberapa penari latar seperti robot yang siap mengikuti apapun perintah Tuannya (Al Masih Ad-Dajjal). Satu persatu penari latar itupun berdiri berjejer melindungi Lady Gaga dalam tiap aksinya.

Lahir pada 28 Maret 1986 dengan nama Stefani Joanne Angelina Germanotta, Gaga kecil memang memliki rekam jejak paganisme yang cukup kuat, tidak heran Gaga cukup mudah menerjemahkan pesan Illuminati dalam tiap konsernya. Dari awal kariernya (tahun 2005) hingga album ketiga, berbagai penerjemahan konsep Teologi Illuminati membanjiri video klip maupun aksi panggungnya Dalam video klip Alejandro, misalnya, secara terang-terangan Gaga mengkampanyekan ajaran antikristus dengan menaruh salib terbalik di (maaf) kemaluannya. Gaga pun tidak segan-segan mesti mengeluarkan waktu yang lama dalam video klipnya demi menampilkan aksi mengarak Hati Kudus Yesus pada awal-awal klip.

Terlepas dari perbedaan agama yang dihinanya, jelas dari lyric kemudian perilaku dirinya divideo klip yang mengarak penggemarnya untuk lepas dari kehidupan tidak bertuhan, tidak mengenal moral sehingga tidak heran bila diprotes negara-negara philipina, bahkan di amerika sendiri, karena selain itu kental unsur satanis yahudi dan untuk Malaysia dan China jangankan orangnya sigaga, lagunya pun tidak boleh diperdengarkan.

source: http://www.facebook.com/pages/Yusuf-Mansur-Network/109056501839?ref=ts
 

8 Mei 2012

Seorang anak remaja yang tak mengerti apa yang dilakukannya. Selalu bertindak semena-mena tanpa mengetahui akibatnya. Jatuh cinta kepada seorang perempuan yang dia nilai cantik dari luarnya. Tanpa mengetahui kebusukan dalam hatinya. Diajaknya berkencan dibawah pohon sakura. Berbagi kisah dan berbagi tawa. Banyak orang iri melihat keberadaan mereka. Tetapi, tau kah kita tentang apa yang dirasakan oleh mereka?

Apakah mereka merasakan suatu ikatan yang kuat diantara mereka?. Sayangnya, mereka hanya termakan napsu belaka. Karena hanya mencintai parasnya semata. Berfikir masa bodoh terhadap kekurangannya. Saling membenci satu sama lain saat mengetahui sifat aslinya. Berfikir positif tak terlintas dipikiran mereka. Cerai berai akhirnya. Permusuhan datang diantara mereka berdua. Saling menghina atas kejelekannya.

Menyesal terhadap pilihan mereka yang lalu. Mereka pun mencari pasangan baru. Tetapi sang lelaki hanya mendapat sahabat baru. Sahabat yang selalu mengajarinya banyak hal baru. Sahabat yang selalu menyememangati dan membantunya dalam kesusahan. Disini dia merasakan suatu ikatan yang sangat kuat diantara mereka. Entah datangnya darimana. Senang dan susah mereka alami bersama. Meskipun beribu rintangan datang menghadang mereka. Mereka selalu bersama melewatinya.

Inilah yang disebut cinta sejati. 


 

Perlukah Ujian Nasional itu?

Perlukah Ujian Nasional menurut kalian?. Apakah dengan Ujian Nasional ini mutu dari pelajar-pelajar negara kita akan berkembang?. Bagiku, tak akan. Karena dalam penyelenggaraan Ujian Nasional ini masih terjadi banyak kecurangan-kecurangan yang terjadi di dalamnya & tidak mementingkan proses belajar, dan ilmu-ilmu yang didapat oleh para pelajar. Bahkan kecurangan itu ada yang bersumber dari guru-guru mereka sendiri. Apakah pantas mereka untuk disebut sebagai guru bila seperti ini?

Mari kita kilas balik pada Ujian Nasional tingkat Sekolah Dasar (SD) pada tahun 2011 lalu yang tepatnya di Surabaya, SDN 2 Gadel. Terjadi kecurangan secara besar-besaran disana yang melibatkan salah seorang murid yang pandai sebut saja X dimana dia mengerjakan soal-soal tersebut lalu didistribusikan pada murid-murid lainnya. Parahnya lagi dia dipaksa untuk melakukan hal tersebut oleh gurunya. Bahkan menurut berita, SDN tersebut sempat mengadakan "gladi bersih".

Jika seperti itu pantaskah orang yang memaksa X disebut sebagai guru?. Sejak kapan ada guru yang mengajari hal yang negatif terhadap muridnya?. Jika seperti ini terus sebaiknya Ujian Nasional tidak usah diadakan saja. Aku pernah mewawancarai salah seorang siswi SMA yang sudah menempuh Ujian Nasional tahun 2012 ini. Katanya Ujian Nasional Tahun ini lebih sulit dibandingkan dengan ujian tahun lalu. Dan saat aku mulai menanyai tentang pentingkah Ujian Nasional ini dia sependapat dengan saya dengan alasan karena Ujian Nasional tidak digunakan sebagai alat untuk mendaftarkan diri untuk masuk ke perguruan tinggi. Tetapi, ada beberapa temannya yang menganggap Ujian Nasional ini penting karena dapat menjadi tolak ukur mereka selama belajar 3 tahun.

Dan banyak juga siswa-siswi yang mendapat banyak tekanan saat akan menempuh ujian tersebut. Mereka mengaku sangat tertekan karena mereka dituntut untuk mendapatkan nilai ujian yang baik bagaimana pun caranya. Dan mereka juga bilang selama satu tahun penuh guru bukannya mengajarkan pelajaran-pelajarang yang asing bagi mereka tetapi, para guru hanya mengajarkan bagaimana cara mengerjakan soal-soal Ujian Nasional tersebut. Padahal masa depan kita tidak bergantung pada secarik kertas ujian bukan?

Hal ini sebaiknya banyak diperhatikan oleh guru-guru karena murid-murid sekarang kebanyakan malah mengejar nilai disekolah mereka dibanding untuk menggali ilmu mereka lebih dalam. Orang bijak berkata "Carilah ilmu sampai negeri Cina" bukannya "Carilah nilai sampai negeri Cina". Jika seperti ini terus lebih baik Ujian Nasional tidak usah diadakan saja karena hanya akan merusak pribadi anak-anak bangsa kita.